Identifikasi faktor pendukung pengembangan UMKM dan rekomendasi program

Abstract

Salah satu penggerak perekonomian di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun sampai saat ini UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai masalah. Selain itu, tingkat daya saing setiap provinsi di Indonesia juga masih menunjukkan kesenjangan. Maka, perlu adanya identifikasi faktor yang dapat mendukung pengembangan UMKM. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder nasional yaitu data survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2021. Pada pengolahan data, variabel yang akan digunakan yaitu faktor pendampingan atau pelatihan usaha, kemitraan, pembiayaan atau modal, Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, dan kemampuan usaha atau pemasaran. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode K-means clustering menggunakan software Minitab dan dilakukan interpretasi dari hasil yang telah didapatkan. Berdasarkan hasil clustering, didapatkan jumlah cluster optimal yaitu sebanyak 5 cluster pada UMKM di Indonesia. Berdasarkan hasil pembagian jumlah cluster, didapatkan Jawa Barat berada di cluster 3 dengan variabel yang berpengaruh terhadap pengembangan UMKM tersebut adalah faktor pendampingan atau pelatihan usaha, kemitraan, pembiayaan atau modal, teknologi, dan kemampuan usaha atau pemasaran. Penelitian ini akan fokus pada pengembangan UMKM di Kabupaten Bandung, dimana Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Barat. Untuk mengetahui apakah benar faktor yang sudah didapatkan berpengaruh terhadap UMKM di Kabupaten Bandung, dilakukan wawancara untuk memvalidasi faktorfaktor tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan UMKM di Kabupaten Bandung adalah pendampingan atau pelatihan usaha, pembiayaan atau modal, teknologi, dan kemampuan usaha atau pemasaran. Berdasarkan hasil analisis, rekomendasi program yang dapat diberikan untuk pengembangan UMKM di Kabupaten Bandung adalah memberikan pendampingan secara one-on-one antara pemilik UMKM dengan pendamping, meningkatkan akses pendanaan, dan digitalisasi UMKM.