Abstract:
PT Chemco Harapan Nusantara (CHN) bergerak di bidang industri otomotif yang memproduksi komponen untuk sistem rem, bagian pengecoran aluminium, dan roda kendaraan. Permintaan akan transportasi pribadi yang cepat, nyaman, dan terjangkau telah mendorong peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Persaingan di pasar otomotif yang semakin terbuka menuntut PT CHN untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan harga kompetitif, terutama karena produk yang diproduksi termasuk dalam komponen keamanan (Grade A) yaitu sistem rem. Namun, terkadang produk-produk tersebut mengalami cacat dan tidak memenuhi standar kualitas yang ada, sehingga perlu dilakukan perbaikan/rework yang memakan biaya, waktu, dan energi tambahan. Penelitian ini fokus pada perbaikan mutu produk Caliper karena jumlah produk cacat yang dihasilkan paling banyak dibandingkan dengan produk lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi proporsi produk cacat dengan menggunakan metode Six Sigma DMAIC untuk peningkatan mutu yang difokuskan pada tiga model Caliper yang paling banyak diproduksi oleh PT CHN, yaitu Caliper RR K97A, Caliper FR AHM K84A, dan Caliper RR K0WA. Tahap DMAIC dimulai dengan mengidentifikasi proses produksi ketiga model tersebut melalui Flowchart dan SIPOC Diagram. Tahap berikutnya adalah Measure, di mana dilakukan perhitungan performansi perusahaan saat ini dan didapatkan bahwa nilai DPMO untuk masing-masing model adalah 2611, 3017, dan 3100, dengan Level Sigma masing-masing sebesar 4,29, 4,24, dan 4,23. Tahap Analyze digunakan untuk mencari akar masalah penyebab cacat dengan menggunakan fishbone diagram dan ditemukan bahwa masalah terletak pada proses penuangan yang masih menggunakan feeling operator yang menyebabkan pengaruh besar dari hasil produksi di mesin Gravity Die Casting. Pada tahap Improve, peneliti melakukan perbaikan terhadap operator dengan standar yang telah ditetapkan dalam bentuk indikator. Pada tahap Control setelah perbaikan dilakukan maka didapatkan nilai DPMO berturutturut sebesar 1063, 1122, dan 1082, serta Level Sigma berturut-turut sebesar 4,57, 4,56, dan 4,56. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbaikan yang dilakukan oleh peneliti berhasil meningkatkan mutu PT CHN dengan mengurangi proporsi produk cacat yang dihasilkan.