Abstract:
Dengan pengaruh era globalisasi ini, masyarakat menginginkan sesuatu yang serba mudah termasuk dalam penyajian makanan. Salah satu inovasi dalam sektor makanan dalam menyesuaikan perkembangan zaman adalah hadirnya produk frozen food. Pada tahun 2021, Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (APRI) memprediksi bahwa sektor frozen food di Indonesia akan terus meningkat dan hingga saat ini sudah banyak sekali usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjual produk frozen food termasuk Baso Fian TAC. Baso Fian TAC merupakan UMKM di Bandung yang menjual produk bakso frozen food non-halal secara daring, tetapi sejak setahun terakhir penjualan Baso Fian TAC secara daring tidak mengalami perkembangan secara signifikan dan bisa dibilang stagnan yang diduga karena minat beli yang rendah. Pendapatan merupakan faktor penting sehingga akan sulit bagi Baso Fian TAC untuk mempertahankan usahanya dengan pendapatan stagnan disaat persaingan yang terus meningkat. Pemilik menduga bahwa pendapatan yang stagnan ini disebabkan karena harga yang dianggap mahal, tetapi setelah dilakukan pengumpulan data primer dengan melakukan wawancara, didapatkan minat beli Baso Fian TAC yang rendah serta faktor lain yang memengaruhi minat beli selain persepsi mengenai harga dari Baso Fian TAC sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi minat beli frozen food secara daring. Terdapat 7 buah hipotesis pada penelitian ini. Digunakan studi literatur yang relevan dalam penentuan model penelitian kemudian untuk pengujian model dilakukan dengan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan teknik non-probability sampling dengan metode convenience sampling. Hasil pengujian didapatkan bahwa perceived monetary value berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli dan perceived quality berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli melalui perceived monetary value. Selanjutnya diberikan usulan perbaikan dengan memperhatikan akar masalah dan upaya yang telah dilakukan untuk setiap faktornya. Usulan perbaikan meliputi melakukan promosi berupa harga diskon per satuan produk, membuat program referral, melakukan perbaikan terhadap kemasan produk dengan menambahkan informasi dan desain, dan membuat konten berupa video ketika mengkonsumsi produk Baso Fian TAC dengan menambahkan penjelasan mengenai kualitas produk yang baik.