Abstract:
Travel X merupakan perusahaan penyedia jasa travel, dimana memiliki rute yang paling sibuk yaitu rute Bandung-Jakarta. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, pengemudi rute Bandung-Jakarta sering mendapat keluhan yaitu pengemudi sering terlihat menguap, kecepatan mobil yang tidak stabil, dan sering menginjak rem secara mendadak. Hal tersebut menunjukkan adanya gejala penurunan kewaspadaan dan rasa kantuk yang berlebihan pada pengemudi Travel X. Jika perilaku dari pengemudi terus berlangsung seperti itu, munculnya potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kemungkinan citra perusahaan Travel X menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kelelahan yang berpotensi dialami pengemudi rute Bandung-Jakarta serta menghasilkan suatu sistem deteksi awal kelelahan (fitness-for-duty) untuk meminimasi risiko kecelakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah Psychomotor Vigilance Test (PVT),Karolinska Sleepiness Scale (KSS), dan Swedish Occupancy Fatigue Inventory (SOFI) untuk mengukur kelelahan, kantuk, dan kewaspadaan. Variabel yang digunakan yaitu Mean RT (MRT), Mean 1/RT (M1/RT), %MinorLapses (%ML), hasil skor KSS dan SOFI. Hasil pengolahan data menggunakan uji One Way Repeated Measure ANOVA menunjukkan MRT (p-value= <0,001), M1/RT (pvalue= <0,001), dan %ML (p-value= 0,006) berbeda signifikan antara waktu subuh dengan pagi (p-value= 0,002), waktu subuh dengan siang (p-value= <0,001), dan waktu pagi dengan siang (p-value= 0,010). Regresi logistik untuk menilai indikator PVT dalam memprediksi tingkat kelelahan pengemudi dari kategori KSS dan SOFI. Selain itu, digunakan ROC untuk menentukan cut-off value, sensitivitas,dan AUC untuk indikator PVT berdasarkan skor KSS dan SOFI. Dari kategori skor KSS, didapatkan nilai pisah batas (cut-off value) MRT 340,53 milidetik dengan AUC 72% dan sensitivitas 69%. Nilai pisah batas M1/RT 2,98 per milidetik dengan AUC 32% dan sensitivitas 67%. Nilai pisah batas %ML 0,054 dengan AUC 67% dan sensitivitas 68%.Berdasarkan SOFI, nilai pisah batas MRT 341,819 milidetik dengan AUC 49% dan sensitivitas 53%. Nilai pisah batas M1/RT 2,93 per milidetik dengan AUC 52% dan sensitivitas 50%. Nilai pisah batas %ML 0,060 dengan AUC 54% dan sensitivitas 62%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa indikator PVT sangat responsif terhadap tingkat kantuk dan kelelahan pengemudi. Terbukti waktu pagi dan siang, tingkat kewaspadaan pengemudi lebih rendah dibandingkan waktu subuh. Skor KSS dan SOFI juga mendukung peningkatan kantuk dan kelelahan pada waktu pagi dan siang. Meskipun demikian, dalam mengidentifikasi kondisi kelelahan pengemudi, PVT dengan KSS memiliki sensitivitas lebih tinggi. Sebagai hasilnya, dilakukan perancangan sistem deteksi awal kelelahan pengemudi menggunakan PVT dengan indikator acuan kewaspadaan yaitu MRT dengan cut-off value 340,535 milidetik, sensitivitas 69%, dan nilai AUC 72%.