Abstract:
CV. ATL Carpet merupakan perusahaan yang menjual berbagai macam produk jadi, khususnya karpet. CV. ATL Carpet belum memiliki sistem persediaan tertentu dalam proses pemesanan dan penyimpanan stok karpet. Hal ini membuat persediaan karpet seringkali menumpuk dan berlebih sehingga menyebabkan area penyimpanan menjadi penuh. Pemesanan karpet tanpa sistem persediaan juga membuat perusahaan merasa modal yang dikeluarkan untuk produk karpet ini sulit diatur dan terlalu besar. Maka dari itu, diperlukan sistem persediaan yang bisa meminimasi biaya total persediaan dengan memenuhi batasan kapasitas gudang dan modal kerja yang diberikan oleh perusahaan. Produk yang akan diteliti adalah 5 jenis karpet dengan merk “MAE” yang dibedakan berdasarkan ukurannya. Usulan sistem persediaan yang diberikan adalah menggunakan metode fixed order interval atau metode T secara joint order untuk kelima produk tersebut. Digunakan simulasi monte carlo dalam menghitung biaya persediaan karena berdasarkan data historis selama tahun 2022, seluruh produk karpet “MAE” memiliki nilai permintaan dan nilai lead time yang bervariasi dan tidak mengikuti distribusi apapun. Didapatkan bahwa interval pemesanan optimal untuk joint order adalah sebesar 10 hari dimana akan menghasilkan biaya persediaan terendah. Meski begitu, interval pemesanan optimal tersebut tidak bisa diterapkan karena akan melanggar kedua batasan yang ada. Maka dari itu, usulan terbaik yang diberikan adalah melakukan joint order dengan interval pemesanan selama 7 hari dengan total biaya persediaan sebesar Rp 7.021.451,78 per harinya. Metode persediaan ini akan mampu memenuhi batasan yang ada dan menghasilkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan melakukan pemesanan secara individua