Abstract:
Fashion waste menjadi masalah yang berkembang dan menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan keberlanjutan industri fashion. Peran mahasiswa terhadap permasalahan fashion waste juga cukup berpengaruh, dimana mahasiswa apabila dalam membeli suatu pakaian dipengaruhi oleh karakteristik yang meliputi kehidupan ekonomi beserta dengan gaya hidup. Dengan berkembangnya teknologi pada zaman ini mendorong mahasiswa untuk hidup konsumtif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penerapan metode design sprint telah menjadi cara yang efektif untuk mencapai inovasi beserta dengan solusi berkelanjutan dalam waktu singkat. Penelitian ini akan menerapkan metodologi design sprint dalam rangka mengatasi limbah fashion di kalangan mahasiswa. Metodologi design sprint ini dibagi menjadi lima tahap utama, yaitu understand, diverge, converge, prototype, dan test. Tahap understand itu sendiri merupakan tahap dimana kelompok menghasilkan pemahaman mendalam mengenai permasalahan fashion waste. Kemudian dilanjutkan dengan tahap diverge merupakan langkah penting dalam menemukan solusi inovatif. Tahap diverge itu sendiri akan menghasilkan keberagaman ide dari setiap kelompok serta konsep solusi untuk mengatasi permasalahan fashion waste. Tahap converge akan memberikan hasil berupa pemilihan ide terbaik dari tahap sebelumnya dengan cara brainstorming, dimana ide-ide tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk merancang prototype. Setelah memilih konsep yang tepat, tahap pembuatan prototype yang dihasilkan berupa website yang siap diuji untuk tahap selanjutnya. Isi dari website itu sendiri berupa sistem penyewaan pakaian, perbaikan pakaian, serta donasi pakaian. Kemudian dilanjutkan dengan tahap terakhir yaitu test, dimana pada tahap tersebut akan menguji prototipe kepada pengguna yang terpilih kemudian pengguna akan memberikan masukan mengenai kekurangan ataupun kelebihan dari prototipe yang sudah dibuat sehingga menghasilkan hasil akhir yang lebih baik lagi untuk menanggulangi permasalahan fashion waste.