Abstract:
PT INKA merupakan salah satu industri manufaktur yang memproduksi keramik porcelain (homogenous tile) dengan berbagai motif. Berdiri sejak 1991, perusahaan ini memiliki merk dagang Essenza dan telah mengekspor produk nya hingga ke lebih dari 40 mancanegara. Dalam lantai pabrik, PT INKA memiliki 2 area gudang yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan bahan baku dan bahan pembantu serta 1 area gudang untuk penyimpanan produk jadi. Permasalahan pada PT INKA terjadi pada kedua area gudang bahan baku dan bahan pembantu. Beberapa permasalahan yang terjadi antara lain yaitu sistem penyimpanan yang acak pada setiap jenis bahan sehingga menyulitkan operator saat pengambilan bahan, bahan yang roboh / rusak karena tertumpuk, akses jalan dalam gudang yang sempit dan terhalang, serta sulitnya melacak identitas pada beberapa bahan. Permasalahan ini terjadi akibat tata letak penyimpanan yang masih berantakan. Oleh karena itu, diperlukan perancangan ulang tata letak pada kedua area gudang bahan baku dan bahan pembantu menggunakan metode dedicated storage. Pada masing – masing gudang, yaitu gudang A dan gudang B, dilakukan pembuatan 2 alternatif. Dari kedua alternatif tersebut, pada gudang A terpilih alternatif pertama karena memiliki total jarak perpindahan yang lebih kecil sebesar 61.603,105 meter. Sedangkan, pada gudang B terpilih alternatif kedua karena memiliki total jarak perpindahan yang lebih kecil sebesar 44.787,531 meter. Selain dari segi jarak perpindahan, alternatif ini juga dipilih karena memiliki lebar gang yang lebih besar sehingga memudahkan pergerakan operator gudang dan alat material handling, penggunaan ruang yang lebih efisien, serta penempatan bahan baku dan bahan pembantu yang lebih teratur.