Abstract:
PT X adalah perusahaan yang memproduksi berbagai produk plastik berupa packaging obat-obatan. Dalam menjual produknya ke pelanggan, PT X perlu memastikan produk yang diberikan adalah produk yang berkualitas baik. Dengan memiliki produk berkualitas baik, PT X bisa mempertahankan pelanggannya untuk tetap melakukan pembelian. Salah satu produk plastik yang diproduksi dan dijual ke pelanggan adalah tutup pot cream 30g. Tutup pot cream 30g adalah satu dari dua komponen penyusun kemasan pot cream 30g. Jika dibandingkan dengan komponen kemasan pot cream lainnya (pot cream 30g, tutup pot cream 10g, dan pot cream 10g), tutup pot cream 30g memiliki persentase defective yang paling tinggi berdasarkan data bulan September 2022 hingga Januari 2023. Hal ini merugikan perusahaan terutama jika pelanggan mendapatkan produk cacat sehingga pelanggan memberhentikan pesanan produk dari PT X. Terdapat 5 jenis cacat (defect) sehingga permasalahan diselesaikan dengan metode Six Sigma DMAIC. Six Sigma DMAIC dimulai dari tahapan Define untuk memahami tutup pot cream 30g, proses produksinya dan masing-masing jenis cacat yang terjadi. Pada tahapan measure, dilakukan perhitungan nilai DPMO yaitu 4.846 dan level sigma sebesar 4,09 sebagai pembanding dalam melakukan perbaikan. Selain itu dilakukan pemilihan jenis cacat yang diselesaikan yaitu cacat kotor bintik hitam dan cacat warna tidak merata berdasarkan diagram pareto. Di tahapan analyse, dianalisis penyebab potensial terjadinya cacat kotor bintik hitam dan warna tidak merata dan penentuan prioritas penyebab potensial yang diselesaikan menggunakan Ishikawa diagram dan FMEA. Pada tahapan improve, dilakukan usulan perbaikan terhadap penyebab potensial yang telah dianalisis. Dengan melakukan tahapan improve, didapatkan nilai DPMO sebesar 815 dan level sigma menjadi sebesar 4,65. Berdasarkan hasil uji signifikansi, perubahan nilai DPMO dan level sigma dinyatakan signifikan dalam menurunkan defective pada tutup pot cream 30g. Untuk mempertahankan perbaikan yang telah terjadi, dilakukan langkah langkah control. Langkah control yang dilakukan mencakup penyusunan prosedur produksi, catatan penugasan personil, dan pengumpulan batch record.