Abstract:
Bandar udara merupakan ikon atau image suatu daerah, dimana pendatang melalui transportasi udara dari tempat lain akan memiliki kesan pertama suatu daerah di bandar udara setempat melalui arsitektur lokalnya. Dengan adanya arus modernisasi aspek lokalitas tidak luput harus berakulturasi dengan daerah setempat dikarenakan secara tidak langsung bisa menghilangkan identitas arsitektur lokal kita terhadap lokalitas, tetapi kebanyakan orang sekarang bangga terhadap arsitektur yang bersifat universal atau bahasa kerennya "International style".
Penelitian ini bertujuan memahami lebih lanjut mengenai metoda akulturasi sebagai metoda desain arsitektur. Mengetahui bagaimana penerapan suatu metoda akulturasi pada sebuah perancangan arsitektur bandar udara. Serta mengimplementasikan prinsip-prinsip metoda desain ke dalam sebuah rancangan bangunan bandar udara.
Metoda penelitina ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori akulturasi kebudayaan dalam arsitektur sebagai acuan bahan untuk penjelasan aspek-aspek serta elemen pembentuk dalam proses akulturasi dan menganalisa elemen-elemen pembentuk bangunan pada studi kasus berdasarkan teori akulturasi dan melihatnya dalam kaitan fungsi, bentuk dan makna.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa akulturasi dalam perancangan arsitektur bandara melibatkan beberapa unsur pembentuk arsitektur lokal bergaya modern dengan prinsip - prinsip kebudayaan lokal dan modernitas yang ditelaah secara teoritis terhadap perancangan dan kemudian dipahami melalui kasus studi yang dipilih untuk mendapatkan sebagai pedoman perancangan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai rujukan dan pengetahuan teori akulturasi arsitektur pada aspek fungsi, bentuk dan makna pada suatu rancangan bangunan terminal bandar udara yang dimiliki suatu daerah tertentu dengan arsitektur lokalnya.