Abstract:
Perusahaan Tekstil X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil dalam memproduksi gulungan kain. Perusahaan Tekstil X memiliki gudang dengan ukuran (27 x 30) meter. Kondisi gudang saat ini membuat karyawan sulit dalam mencari, mengidentifikasi, dan harus membongkar/ mengembalikan barang karena gudang saat ini terisi penuh dengan item produk jadi. Oleh karena penyimpanan di dalam gudang hanya berisikan item produk jadi, item bahan baku terpaksa disimpan area luar gudang yang dimana menyebabkan masalah baru yang tidak disadari perusahaan yaitu travel distance dari material handling semakin jauh. Berdasarkan hasil identifikasi masalah, penyebab permasalahan tersebut adalah tersimpannya dead product sebesar 62% di dalam gudang. Penelitian ini menerapkan penyimpanan sesuai kategori kelas dalam merancang area penyimpanannya, dimana metode tersebut menggunakan pendekatan class-based storage sebagai dasar dalam perancangan alternatif solusi. Kategori kelas terbagi kedalam dua, yaitu pelanggan inti dan pelanggan. Untuk menentukan letak serta urutan penempatannya menggunakan metode warehouse layout model dengan memperoleh nilai expected travel distance. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa usulan perancangan tata letak gudang alternatif kedua merupakan alternatif yang terpilih karena area kerja di gudang telah mengikuti prinsip tata letak (mudah dijangkau, mudah diambil, dll) dan total jarak perpindahan yang kecil. Dengan mengaplikasikan usulan alternatif kedua, maka perusahaan akan dapat memangkas jarak material handling berupa forklift sebesar 14,48%.