Abstract:
CV. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi pakan ternak yang mengharuskan pekerja untuk menggunakan tenaga fisik dan dapat menyebabkan risiko cedera musculoskeletal disorders (MSDs) sehingga tingkat absensi tinggi dan penjualan per bulan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kerja yang berisiko MSDs dan merancang perbaikan untuk mengurangi risiko tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode Nordic Body Map (NBM), Rapid Entire Body Assessment (REBA), dan NIOSH (RWL). NBM digunakan untuk mengetahui bagian tubuh mana yang memiliki keluhan, REBA digunakan untuk evaluasi postur tubuh pekerja, dan NIOSH (RWL) digunakan untuk menentukan berat rekomendasi. Evaluasi dilakukan untuk tujuh pekerja yang melakukan aktivitas pemindahan, pengambilan dari truk, penurunan ke pallet karung pakan ternak. Berdasarkan hasil evaluasi awal REBA, diketahui seluruh aktivitas pengangkutan karung pakan ternak memiliki nilai skor REBA rata-rata sebesar 7,9, dan 10. Skor tersebut menunjukkan aktivitas yang dilakukan memiliki risiko sedang dan tinggi terhadap cedera MSDs. Berdasarkan hasil evaluasi NIOSH (RWL), diketahui juga beban yang diangkut terlalu berat dengan nilai lifting index posisi awal (origin) sebesar 1,385 dan destinasi akhir sebesar 8,776. Kedua nilai tersebut menunjukkan tingginya risiko cedera yang mungkin dialami pekerja karena berat beban yang diangkut. Berdasarkan seluruh evaluasi, dibuat sebuah rancangan usulan perbaikan seperti alat bantu trolly, perbaikan fasilitas kerja berupa peninggian pallet dan perbaikan postur kerja. Hasil rancangan selanjutnya diimplementasikan dan dilakukan evaluasi akhir untuk menilai seberapa besar dampak rancangan untuk mengurangi MSDs. Berdasarkan hasil perbandingan evaluasi REBA sebelum dan setelah perbaikan, potensi risiko cedera mengalami penurunan dengan rata-rata hasil skor REBA sebesar 2,3, dan 5 yang mengartikan risiko medium dan rendah. Hasil perbandingan NIOSH (RWL) memaparkan terjadi penurunan risiko cedera sebesar 97%. Hasil perbandingan evaluasi NBM sebelum dan sesudah perbaikan menunjukkan seluruh tingkat keluhan mengalami penurunan setelah diberikan perbaikan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas pengangkutan yang dilakukan pekerja menghasilkan risiko cedera yang tinggi dan membutuhkan perbaikan segera dan setelah diimplementasi perbaikan, risiko cedera dapat diminimasi.