Abstract:
Perubahan iklim telah menjadi masalah global yang semakin memburuk dan mengancam keberlangsungan hidup manusia. Perubahan iklim dapat menyebabkan konflik antara negara, kelompok masyarakat, dan individu. Persaingan untuk sumber daya alam seperti air, pangan, dan energi menjadi semakin sengit karena semakin sulitnya mendapat akses ke sumber daya tersebut. Hal ini dapat memicu konflik yang berdampak negatif pada stabilitas politik dan keamanan di suatu wilayah. Dalam wilayah Asia Selatan, perubahan iklim dapat memperburuk konflik yang sudah ada atau memicu konflik baru. Negara-negara seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal berada di bawah tekanan yang semakin meningkat karena dampak perubahan iklim. Sehingga penulis ingin mencoba menjawab pertanyaan penelitian “Bagaimana perubahan iklim dapat memperparah konflik yang sudah terjadi di Asia Selatan?” Penulis menggunakan dua (2) teori utama yang mencakup Environmental Security dan Teori Konflik dan Perubahan Iklim. Teori Environmental Security mencakup konsep Ingenuity Gap, Conflict Convergence, Resource Capture, dan Ecological Marginalization. Penelitian dilakukan melalui metode kualitatif yang berlandaskan pencarian data deskriptif melalui teknik studi literatur dan pustaka. Metode yang akan digunakan menghasilkan yang diperoleh melalui informasi berdasarkan linimasa yang tahun 1993 sampai tahun 2023. Analisis penelitian menunjukan bahwa adanya bentuk dari eskalasi konflik dapat terjadi dari adanya perubahan iklim global yang berpengaruh secara cukup signifikan di Asia Selatan dengan menganalisis beberapa studi kasus yang ada.