dc.description.abstract |
Tingginya permintaan pasar terhadap minyak kelapa sawit telah menjadikan industri kelapa sawit di Indonesia sebagai salah satu industri unggulan yang sangat berkontribusi terhadap PDB negara, pengentasan kemiskinan, serta lapangan pekerjaan. Di Merauke, kemiskinan, deforestasi, konflik horizontal, dan pelanggaran HAM justru menjadi wajah dari industri kelapa sawit milik Korindo Group. Permasalahan tersebut memunculkan pertanyaan, yaitu bagaimana aktivitas industri kelapa sawit Korindo Group berpengaruh terhadap kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat adat di Merauke? Dengan menggunakan teori Marxisme dan metode penelitian kualitatif deskriptif, penulis menganalisis kelas-kelas sosial dalam penelitian ini dan menemukan bahwa pembagian kelas yang terjadi akibat hadirnya Korindo Group di Merauke telah menciptakan kepemilikan pribadi atas lahan perkebunan kelapa sawit yang pada akhirnya menempatkan masyarakat ke dalam posisi subordinasi, yaitu sebagai kaum marginal. Temuan tersebut menunjukkan bahwa walaupun industri kelapa sawit berkontribusi positif terhadap perekonomian negara, namun tidak memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat adat; dampaknya telah melahirkan penindasan terhadap masyarakat adat Malind di Kabupaten Merauke. |
en_US |