dc.contributor.advisor |
Nawangpalupi, Catharina Badra |
|
dc.contributor.author |
Halim, Owen Lemuel |
|
dc.date.accessioned |
2024-07-24T06:13:20Z |
|
dc.date.available |
2024-07-24T06:13:20Z |
|
dc.date.issued |
2023 |
|
dc.identifier.other |
skp45040 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/17869 |
|
dc.description |
6351 - FTI |
en_US |
dc.description.abstract |
Porsee merupakan sebuah start-up business berupa portal untuk responsible food yang dapat mengedukasikan mengenai food loss dan food waste dan juga meningkatkan interaksi positif dalam keluarga. Porsee ini sendiri dibentuk oleh Mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan, tetapi perancangan model bisnis ini hanya sebatas ide dan belum tervalidasi sama sekali untuk idenya. Salah satu penyebab kegagalan start-up sebesar 35% dikarenakan tidak ada kebutuhan pasar atau pasar yang tidak cocok dan penyebab nomor satu bisnis start-up bangkrut adalah tidak diterima oleh pasar dalam hal ini adanya ketidakcocokan kebutuhan pasar dan produk start-up. Bedasarkan kedua informasi yang diperoleh dari Databoks dan Populix dapat ditarik garis besarnya bahwa perlu ada sebuah rencana bisnis yang benar-benar tervalidadsi dan pasar yang cocok dan butuh dengan model bisnis Porsee, maka dari itu diperlukan sebuah kecocokan antara produk dengan pasar Porsee. Untuk melihat kecocokan produk dan pasar akan dilakukan perancangan Lean Canvas dengan pendekatan problem solution fit dan product market fit. Pada pendekatan problem solution fit akan diukur kecocokan antara permasalahan yang diangkat dengan solusi yang ditawarkan, pendekatan ini cocok untuk pembentukan lean canvas dikarenakan komponen terpenting dari lean canvas sendiri adalah problem dan solution. Untuk validasi pendekatan ini juga akan digunakan test card dan learning card sebagai tolak ukur validasi problem solution fit ini. Untuk product market fit setelah melakukan penjualan produk untuk memvalidasi kebutuhan konsumen dengan produk yang ditawarkan akan diukur menggunakan survei net promoter score. Setelah dilakukan perancangan problem solution fit dan product market fit akan divalidasi menggunakan test card dan learning card dan diperoleh ketidakcocokan antara problem dengan solution yang dirancang Porsee dengan keinginan pasar. Setelah dilakukan perbaikan beberapa segmen pada Lean Canvas maka didapatkan kecocokan antara produk dengan pasar Porsee. Hal ini dapat menjadi fondasi dalam perancangan usulan perbaikan Lean Canvas Porsee. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR |
en_US |
dc.title |
Perancangan ide bisnis Lean Canvas pada bisnis Porsee |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM6131801097 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0404127301 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI613#Teknik Industri |
|