Abstract:
Memasak merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan waktu cukup panjang. Hal ini mengakibatkan munculnya kebiasaan baru pada masyarakat untuk membeli makanan siap santap yang naik sejak tahun 2019 dari Rp. 40.000 per transaksi menjadi Rp. 60.000 per transaksi pada tahun 2022. Porsee merupakan sebuah layanan penyedia bahan makanan siap masak yang dapat membantu mempermudah proses masak konsumen setiap harinya. Porsee saat ini ingin mengembangkan platform penjualannya dan mengintegrasikan fitur-fitur melalui aplikasi mobile dan sudah terdapat prototipe aplikasi saat ini. Berdasarkan product life cycle, saat ini aplikasi Porsee ada pada tahap akhir yang membutuhkan final testing. Validasi dilakukan untuk memastikan adanya permasalahan pada aplikasi. Setelah tervalidasi pengujian awal dilakukan melalui usability testing dan system usability scale. Tugas terselesaikan sebesar 61,74% dengan 9,57% menyelesaikan tugas dibawah waktu benchmark. Sementara itu hanya 33,04% responden menyelesaikan tugas dengan navigasi yang tepat. Nilai akhir SUS sebesar 39 dengan kategori OK. Permasalahan dikompilasi menjadi 62 permasalahan dengan 16 kelompok permasalahan yang dikategorikan. Perbaikan desain dilakukan sesuai dengan 16 kelompok permasalahan yaitu pemindahan akses halaman saved address, pemindahan tombol logout, mempermudah akses halaman profil dengan memberikan pilihan akses berbeda, memberikan kotak informasi skan QR, pemindahan informasi biaya pengiriman, penambahan unsur kata pada setiap ikon, menambahkan respon dari penyimpanan menu, memindahkan akses metode pembayaran, memperbesar hitbox untuk burger menu, memperbaiki struktur halaman kalendar, menambahkan tombol start cooking, memberikan estimasi pengiriman di awal, penambahan pilihan sign in dan sign up pada halaman awal, penambahan respon saat menu ditambahkan, penambahan informasi kuantitas pembelian, dan memperbesar ukuran tulisan pada button. Nilai akhir SUS setelah perbaikan yaitu 80 dengan kategori excellent. Setiap kelompok permasalahan memiliki tingkat prioritas yaitu high, medium, dan low yang akan menjadi acuan tim Porsee untuk mengimplementasikan perbaikan.