Abstract:
PT X merupakan usaha industri kimia yang memproduksi sabun cair. Saat ini PT
X memiliki harga jual sabun yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kompetitor,
dimana harga merupakan salah satu aspek terpenting bagi konsumen dalam
mempertimbangkan pembelian produk. Oleh sebab itu, perusahaan memerlukan strategi
untuk mengurangi biaya operasional yang akan berdampak positif pada penurunan harga
jual. Pengiriman produk termasuk kegiatan operasional di PT X yang dilakukan secara inhouse,
dimana terdapat inefisiensi karena pengiriman memiliki utilisasi muatan yang
rendah dan rute pengiriman yang mengandalkan intuisi pengemudi. Hal ini
mengakibatkan pengantaran dapat dilakukan secara berulang untuk memenuhi satu
pemesanan yang sama sehingga biaya pengiriman menjadi tinggi. Biaya pengiriman
bulan Desember 2022 mencapai Rp607.000,00 untuk minggu ke-1; Rp2.907.737,00
untuk minggu ke-2; Rp4.169.876,00 untuk minggu ke-3; Rp3.435.000,00 untuk minggu
ke-4; dan Rp1.573.619,00 untuk minggu ke-5.
Permasalahan pada perusahaan memiliki batasan berupa kapasitas kendaraan
dan pengiriman produk pada waktu yang ditentukan, oleh sebab itu pengembangan
model Vehicle Routing Problem (VRP) referensi dapat digunakan. Implementasi VRP
memiliki tujuan untuk menghasilkan jadwal dan rute optimal dengan fungsi tujuan
meminimasi total biaya pengiriman. Untuk menyesuaikan dengan kondisi pengiriman
perusahaan, maka dilakukan pengembangan dari parameter, variabel, dan batasan yang
digunakan dalam model matematis.
Pencarian solusi dari model VRP dengan metode penyelesaian optimasi eksak
dilakukan melalui software AMPL. Metode yang digunakan mampu menghasilkan biaya
pengiriman yang lebih rendah dengan tetap menggunakan batasan-batasan pengiriman
yang dimiliki perusahaan. Solusi yang dihasilkan memberikan penghematan biaya
pengiriman untuk seluruh permintaan bulan Desember 2022 sebesar 41,98%, dengan
rincian sebagai berikut: kenaikan 43,35% untuk minggu ke-1; penurunan 42,45% untuk
minggu ke-2; penurunan 79,15% untuk minggu ke-3; penurunan 21,41% untuk minggu
ke-4; dan penurunan 20,40% untuk minggu ke-5.