dc.description.abstract |
Industri fashion memiliki kontribusi PDB ekonomi kreatif dua terbesar. Industri fashion
dapat dibagi menjadi tiga yaitu industri pakain, aksesoris dan lifestyle. Contoh industri
lifestyle yaitu industri salon, barbershop, dan SPA. Barbershop Hikmah berdiri sejak tahun
2017 yang berada di Kota Bandung. Perkembangan Barbershop Hikmah setiap tahunnya
mengalami penurunan pendapatan. Penurunan pendapatan sangat dirasakan oleh pemilik
barbershop ketika adanya kasus COVID-19. Penurunan pendapatan setiap bulannya
mengakibatkan pemilik barbershop memecatkan beberapa pekerja hingga pada kondisi
saat ini barbershop hanya mempekerjakan satu pekerja. Oleh sebab itu, penelitian ini
berfokus untuk memberikan usulan untuk meningkatkan minat beli di Barbershop Hikmah
berdasarkan faktor – faktor yang memengaruhi minat beli. Model penelitian minat beli
terdiri dari enam variabel yaitu variabel atmosfer, kualitas layanan, brand image, promosi,
word of mouth, dan harga. Terdapat tujuh hipotesis yang akan diuji. Pengambilan data
berdasarkan penyebaran kuesioner dan didapatkan 115 data yang dapat diuji. Pengujian
model menggunakan PLS-SEM. Hasil pengujian menunjukkan variabel harga, promosi,
kualitas layanan dan word of mouth memengaruhi signifikan terhadap minat beli. Variabel
yang paling berpengaruh terhadap minat beli yaitu kualitas layanan dan harga (menjadi
prioritas perbaikan). Usulan perbaikan yang dirancang terdapat 12 usulan perbaikan yaitu
menambah layanan jasa, membuat SOP, menambah pekerja, membuat visual harga yang
menarik hingga melakukan promosi melalui media sosial. Dimana kedua belas usulan yang
diberikan sudah diterima oleh pemilik barbershop. |
en_US |