Usulan perbaikan bagi Mister Geprek berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi minat membeli ulang makanan secara daring

Abstract

Mister Geprek merupakan salah satu restoran yang menawarkan makanan cepat saji yaitu ayam geprek. Mister Geprek menggunakan internet sebagai media penjualannya melalui aplikasi penyedia jasa pesan antar makanan seperti gofood. Berdasarkan data penjualan yang diperoleh, penjualan pada tahun 2021-2022 mengalami penurunan dan tidak mencapai target yang ditentukan oleh pemilik. Tidak tercapainya target penjualan diduga disebabkan oleh rendahnya minat beli ulang konsumen. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor yang memengaruhi minat beli ulang konsumen dalam membeli makanan secara daring. Berdasarkan studi literatur dan wawancara dengan responden, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi minat beli ulang makanan secara daring. Langkah pertama penelitian dilakukan dengan menentukan faktor yang memengaruhi minat beli ulang. Faktor yang diduga memengaruhi minat beli ulang antara lain kualitas sistem, keekonomisan, citra merek, keamanan pangan, kualitas makanan, dan kepuasan pelanggan. Langkah selanjutnya adalah merancang kuesioner dan penyebaran kuesioner. Data hasil kuesioner selanjutnya akan diolah menggunakan metode PLS-SEM dan pengolahan data didapatkan hasil valid dan reliabel. Hasil evaluasi model struktural menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Ketiga variabel tersebut adalah variabel kualitas sistem dengan nilai total effect sebesar 0,792, kualitas makanan dengan nilai total effect sebesar 0,339; dan keamanan pangan dengan nilai total effect sebesar 0,207. Berdasarkan Importance-Performance Map Analysis (IPMA), variabel kualitas makanan dan keamanan pangan diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan. Terdapat 5 usulan telah diusulkan untuk meningkatkan minat beli ulang konsumen terhadap Mister Geprek, meliputi penambahan garnish pada makanan yang disajikan, penggunaan plastik sambal yang lebih besar, menambah saus/sambal baru, mengubah jenis beras yang digunakan menjadi kualitas premium, hingga pembuatan SOP pemasakan, penyajian dan pengemasan.