Abstract:
Sekretariat Nasional Perempuan Kepala Keluarga (Seknas PEKKA) melihat indikasi bahwa salah satu kelompok masyarakat termiskin yang lambat meretas kemiskinannya adalah keluarga yang dikepalai perempuan (KKP). Selanjutnya, pemerintah mencetus satu program sebagai upaya dalam melakukan pemberdayaan perempuan yaitu Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Saat ini kelompok PEKKA sudah tersebar di beberapa daerah termasuk Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui proses pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui Program PEKKA dengan studi kasus kelompok PEKKA Balantik, dimana kelompok ini dipilih karena merupakah salah satu dari 5 kelompok PEKKA yang aktif di Kota Bandung dengan jumlah anggota dan pengurus terbanyak.
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kesesuaian oleh David C. Korten. Ia menjelaskan bahwa berjalannya suatu program dapat dilihat dari kesesuaian antara ketiga unsur yaitu (1) kesesuaian antara program dengan penerima manfaat, (2) kesesuaian antara program dengan organisasi pelaksana, (3) dan kesesuaian antara penerima manfaat dengan organisasi pelaksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan content analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat kesesuaian antara hal-hal yang ditawarkan Program PEKKA dengan kebutuhan anggota PEKKA Balantik, hal ini ditunjukkan dengan kegiatan dalam Program PEKKA berupa pelatihan dan pembinaan pengembangan skill pekka agar pekka dapat memperoleh berbagai sumberdaya kehidupan, dan kebutuhan utama para anggota PEKKA Balantik adalah kebutuhan ekonomi, (2) terdapat kesesuaian antara tugas yang disyaratkan Program PEKKA dengan kemampuan organisasi pelaksana Program PEKKA, hal ini ditunjukkan dengan penyeleksian yang dilakukan oleh DP3A kepada calon organisasi pelaksana yang berhubungan langsung dengan kelompok PEKKA, sehingga organisasi pelaksana memiliki kemampuan yang memadai dan kriteria yang sesuai untuk dapat memenuhi tugas yang disyaratkan Program PEKKA. (3) terdapat kesesuaian antara syarat yang diputuskan oleh organisasi pelaksana untuk memperoleh output program dengan kemampuan yang diperoleh anggota PEKKA Balantik, hal ini ditunjukkan bahwa mereka yang mendapat output dari Program PEKKA itu memenuhi kriteria perempuan kepala keluarga dan memiliki rasa kemauan yang tinggi untuk mengikuti Program PEKKA.