Abstract:
Beton merupakan bahan konstruksi yang paling sering digunakan dalam konstruksi hingga saat ini. Beton bersifat mudah dibentuk, tahan cuaca, ekonomis dan dapat bertahan lama. Inovasi dan perkembangan dalam dunia konstruksi mengakibatkan kebutuhan material alami campuran beton semakin meningkat. Pesatnya perkembangan dunia konstruksi juga mengakibatkan banyaknya limbah konstruksi yang dihasilkan seperti limbah keramik. Sejalan dengan hal-hal tersebut, muncul kepedulian untuk melestarikan dan melindungi lingkungan dengan cara menggunakan limbah keramik sebagai pengganti sebagian agregat kasar alami dalam campuran beton. Pada penelitian ini digunakan dua variasi campuran beton, yaitu campuran 1 terdiri dari 15% limbah keramik, 85% agregat kasar alami dan 100% agregat halus alami tanpa aditif penambah kuat tekan beton. Campuran 2 terdiri dari 15% limbah keramik, 85% agregat kasar alami dan 100% agregat halus alami dengan aditif penambah kuat tekan beton. Ukuran agregat kasar maksimum ditentukan 19 mm. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari penambahan aditif dan ukuran agregat maksimum 19 mm terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Kuat tekan rencana beton yang digunakan adalah sebesar 25 MPa. Hasil dari penelitian ini adalah beton campuran 1 memiliki nilai kuat tekan beton rata-rata 28 hari sebesar 23,430 MPa dan kuat tekan aktual sebesar 21,855 MPa, sedangkan untuk campuran 2 memiliki nilai kuat tekan beton rata-rata 28 hari sebesar 18,163 MPa dan kuat tekan aktual sebesar 16,654 MPa. Beton campuran 1 memiliki kuat tarik belah rata-rata 28 hari sebesar 2,669 MPa dan kuat tarik belah aktual sebesar 2,488 MPa dan beton campuran 2 memiliki kuat tarik belah rata-rata 28 hari sebesar 2,883 MPa dan kuat tarik belah aktual sebesar 2,384 MPa. Nilai koefisien pada persamaan hubungan antara kuat tekan dan kuat tarik belah untuk variasi campuran 1 adalah 0,532 dan untuk campuran 2 adalah 0,584.