Abstract:
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar menjalankan program pembangunan
infrastruktur nasional. Hal tersebut mendorong peningkatan penggunaan material alam, seperti pasir
alam yang tentunya lama kelamaan akan berkurang ketersediaannya. Berbeda halnya dengan pasir,
limbah yang dihasilkan dari industri pertambangan semakin meningkat jumlahnya seiring dengan
bertambahnya tingkat produksi hasil tambang. Maka dari itu, penelitian mengenai penggantian pasir
alam dengan material limbah hasil industri, seperti slag feronikel terus dilakukan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa kerusakan pada struktur bangunan atau infrastruktur dapat terjadi seiring dengan
bertambahnya umur. Self-compacting mortar dapat dipakai menjadi salah satu alternatif campuran
material perbaikan struktural. Pada studi eksperimental ini akan membahas tentang pengaruh
penggantian pasir dengan slag feronikel pada self-compacting mortar dengan kadar penggantian 0%,
15%, 30%, dan 45% terhadap kekuatan tekan, volume of permeable voids, porositas, dan water
absorption. Pengujian kekuatan tekan, porositas, dan water absorption dilakukan pada benda uji
berbentuk kubus dengan ukuran (50 × 50 × 50) mm3, sedangkan pengujian volume of permeable
voids dilakukan pada benda uji berbentuk balok dengan ukuran (200 × 50 × 50) mm3. Hasil
pengujian kekuatan tekan pada benda uji berumur 28 hari dengan variasi 0%, 15%, 30%, dan 45%
secara berurutan adalah 37,52 MPa, 37,85 MPa, 40,11 MPa, dan 39,60 MPa. Hasil pengujian volume
of permeable voids pada saat benda uji berumur 28 hari dengan variasi 0%, 15%, 30%, dan 45%
secara berurutan adalah 21,55%, 21,09%, 13,95%, dan 19,23%. Hasil pengujian porositas pada
benda uji berumur 28 hari dengan variasi 0%, 15%, 30%, dan 45% secara berurutan adalah 21,24%,
20,41%, 19,57%, dan 20,43%. Hasil pengujian water absorption pada benda uji berumur 28 hari
dengan variasi 0%, 15%, 30%, dan 45% secara berurutan adalah 11,60%, 11,22%, 10,47%, dan
10,51%.