Abstract:
Beton merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Hal ini
disebabkan oleh kelebihan dari beton yang kuat terhadap gaya tekan, dapat dibentuk sesuai
keinginan, dan ekonomis. Di samping itu, beton memiliki sifat yang getas dan lemah terhadap gaya
tarik. Salah satu cara yang dapat mengatasi kelemahan beton ini adalah dengan penggunaan serat.
Pada penelitian ini akan dipelajari pengaruh dari variasi water to binder ratio dari steel fiber
reinforced concrete terhadap kekuatan tekan, electrical surface resistivity (ESR), ultrasonic pulse
velocity (UPV), dan kekuatan tarik belah. Variasi water to binder ratio yang digunakan adalah 0,2;
0,3; dan 0,4 dengan volume serat baja 0,5%. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder yang
berukuran 100 × 200 mm sebanyak 27 buah untuk rangkaian pengujian ESR, UPV, kekuatan tekan
dan 9 buah untuk pengujian kekuatan tarik belah. Metode yang digunakan dalam perencanaan
campuran beton adalah metode Densified Mixture Design Algorithm (DMDA) yang memanfaatkan
penggunaan fly ash. Dari penelitian didapatkan hasil untuk masing-masing rasio w/b 0,2; 0,3; dan
0,4 pada umur 28 hari sebagai berikut: kekuatan tekan rata-rata 70,37 MPa, 33,85 MPa, dan 23,48
MPa; ESR rata-rata 12,58 kΩcm, 9,60 kΩcm, dan 8,88 kΩcm; UPV rata-rata 4702,89 m/s, 4308,48
m/s, dan 4201,22 m/s; serta kekuatan tarik belah rata-rata 4,79 MPa, 2,72 MPa, dan 2,14 MPa.
Semakin besar rasio w/b yang digunakan maka nilai kekuatan tekan, ESR, UPV, dan kekuatan tarik
belah dari beton akan semakin besar.