Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis implementasi pemenuhan hak partisipasi anak di Kota Bandung dengan menggunakan Teori Donald P. Warwick. Model ini menyebutkan terdapat empat variabel yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan implementasi yaitu (1) Kemampuan Organisasi, (2) Informasi, (3) Dukungan, dan (4) Pembagian Potensi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara: (1) Wawancara, (2) Studi Dokumen. Wawancara dilakukan dengan 2 informan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung, 2 informan dari Lembaga Perlindungan Anak Jawa Barat dan 8 informan dari Forum Komunikasi Anak Kota Bandung. Berdasarkan hasil pengumpulan data serta analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa implementasi hak anak dalam berpartisipasi sudah cukup baik hal ini disebabkan karena adanya ruang partisipasi anak yang diberikan ketika Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dilakukan sehingga anak memiliki kesempatan menyampaikan suaranya didepan Walikota dan SKPD Kota Bandung walaupun hingga saat ini suara yang disampaikan belum diketahui secara pasti menjadi prioritas pemerintah atau tidak serta poin apa saja yang telah terimplementasikan. Selain itu, berdasarkan hasil analisis juga menunjukkan bahwa (1) Kemampuan organisasi sudah baik, DP3A memahami tentang hak partisipasi anak dan implementasinya, menjalin relasi dengan baik dan memiliki SOP. (2) Informasi yang diberikan oleh DP3A tentang hak partisipasi anak belum optimal, informasi hanya dimuat di instagram dan hanya sebatas foto kegiatan. (3) Dukungan yang diberikan DP3A sudah baik terbukti dengan pemberian anggaran dan sarana prasarana untuk kegiatan hak partisipasi anak. (4) Pembagian potensi sudah baik, terbukti dengan memahami pembatasan wewenang yang dimiliki antar anggota serta potensi yang sesuai dengan tugas yang dilaksanakan. Berdasarkan pada beberapa temuan dalam implementasi pemenuhan hak partisipasi anak, maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi yaitu, menyelenggarakan kegiatan diskusi rutin, memaksimalkan peran media sosial dan memberikan serta memfasilitasi ruang partisipasi anak.