Abstract:
Adanya pandemi Covid-19 berdampak terhadap berhentinya kegiatan kewirausahaan dari siswa SKh YKDW 02. Maka dari itu, peneliti melakukan action research dalam program pemberdayaan sosial melalui revitalisasi kegiatan kewirausahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghidupkan kembali kegiatan kewirausahaan kelompok disabilitas dalam rangka untuk memenuhi hak aksesibilitas, hak pekerjaan dan kewirausahaan, dan hak pendidikan. Peneliti menggunakan teori tahapan Action Research dari Gerald I. Susman dan Roger D. Evered yang terdiri dari diagnosing, action planning, action taking, evaluating, dan learning. Selain itu, dalam tahap action planning, peneliti menggunakan Theory of Change dari Van Es untuk membuat perencanaan program dan menentukan target. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terhadap fasilitator dan siswa SKh YKDW 02, observasi kegiatan program, dan studi dokumentasi dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dari website dan dokumen SKh YKDW 02. Outcome yang diperoleh adalah dalam hak aksesibilitas, para peserta sudah dapat menjual produk-produknya dengan mengakses perangkat digital, dalam hak pekerjaan dan kewirausahaan, berhasil mendorong para peserta untuk melakukan kegiatan kewirausahaan, dan dalam hak pendidikan, para peserta memperoleh ilmu mengenai dunia kewirausahaan. Untuk pelajaran yang bisa dipetik (lesson learned), (1) dalam diagnosing, peneliti tidak bisa memaksa siswa untuk ikut programnya karena mereka mempunyai hak untuk memilih ikut atau tidaknya program, (2) dalam action planning, programnya sempat mengalami penundaan karena kesulitan saat menghubungi pihak sekolah lewat WA, sehingga peneliti harus tetap menjaga etika yang baik, (3) dalam action taking, peneliti menjadi tahu bagaimana cara mengajari para peserta tuna rungu, dan (4) dalam evaluating, terdapat kendala dalam menjual produk, sehingga pelajaran yang bisa diambil, tidak semuanya bisa berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.