Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari program ojek makanan balita ( OMABA ) di Kelurahan Cisaranten Kidul. Teori yg digunakan adalah teori evaluasi dampak dari Langbein yang menyatakan tiga kriteria untuk mengukur tercapainya tujuan dan dampak dari sebuah program. Pertama, pertumbuhan ekonomi dengan indikator produktifitas sumberdaya dan efisiensi ekonomi. Kedua, keadilan distribusi dengan indikator kecukupan, keadilan horizontal dan vertikal. Ketiga, preferensi masyarakat dengan indikator kepuasan masyarakat dan hubungan antara preferensi masyarakat dan kebijakan publik. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Wawancara dilakukan pada 3 orang informan yang terdiri dari pihak puskesmas Riung Bandung, ibu balita penerima manfaat OMABA dan perwakilan komunitas Dapur OMABA di Kelurahan Cisaranten Kidul. Hasil penelitian yang menunjukan bahwa pertama, program OMABA telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam bentuk meningkatkan produktifitas sumberdaya berupa peningkatan status kesehatan balita serta meningkatkan efisiensi ekonomi berupa penghematan pengeluaran rumah tangga penerima program. Kedua, dilihat dari aspek keadilan distribusi program OMABA telah memberikan makanan secara adil dan merata pada tiap balita di Kelurahan Cisaranten Kidul dengan komposisi gizi yang mencukupi dan jumlah yang memenuhi kebutuhan balita penerima program, baik penderita stunting maupun bukan penderita. Ketiga, berdasar pada preferensi masyarakat, program OMABA belum berhasil memberikan kepuasan kepada masyarakat karena durasi jangka waktu pemberian makanansangat pendek (hanya 2 bulan). Secara umum, Program OMABA berhasil menimbulkan dampak positif pada kelompok penerima manfaat tetapi hanya bersifat sementara dikarenakan pelaksanaan jangka waktu program yang pendek.