Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena terbentuknya AUKUS sebagai suatu pendekatan berbeda dalam strategi Amerika Serikat untuk menjawab tantangan Cina di Kawasan Indo-Pasifik. Peristiwa tersebut tidak berselang lama dilakukan AS setelah melepaskan komitmennya di Timur Tengah. Hal tersebut mengindikasikan adanya perubahan pandangan strategis Amerika Serikat dalam kebijakan luar negerinya untuk kembali fokus melawan kebangkitan Cina di Pasifik dengan mengutamakan penguatan jaringan kemitraan dan aliansinya di kawasan. Dengan membagikan teknologi kapal selam bertenaga nuklir terhadap Australia dalam kesepakatan AUKUS, bersamaan dengan Inggris, AS mengambil langkah yang cukup berbeda dibanding sebelumnya, alih-alih memberikan jaminan perlindungan terhadap sekutu, Amerika justru berkomitmen untuk memperkuat postur pertahanan Australia. Berdasarkan kondisi tersebut penelitian kali ini akan berfokus terhadap analisis bagaimana AUKUS dapat membantu kepentingan AS dalam upayanya membendung dominasi Cina di kawasan. Untuk menjawab hal ini penulis menggunakan konsep strategis Offshore-Balancing yang dapat membantu memberikan pemahaman mengenai tujuan Amerika Serikat dibalik terbentuknya AUKUS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data berupa studi literatur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa penerapan Offshore-Balancing dibalik terbentuknya AUKUS dapat membantu AS mengurangi beban militernya di luar negeri, menjadi investasi yang hemat biaya bagi AS dan yang terakhir keberadaan AUKUS akan memberikan tekanan strategis untuk Cina dan menjadi konsiderasi tambahan bagi negara tersebut dalam menentukan langkahnya di kawasan.