Abstract:
Pengoperasian waduk dengan pelimpah berpintu memerlukan suatu pola operasi pintu pelimpah yang
memadai agar tidak terjadi pengeluaran air secara berlebihan sehingga waduk mampu dimanfaatkan
untuk pengendalian banjir dan penyediaan air. Dalam upaya mengoptimalkan operasi waduk tersebut,
dibutuhkan pengaturan operasi waduk yang terintegrasi dengan memperhitungkan debit outflow
terhadap kapasitas waduk dan saluran hilir. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji secara
komprehensif keterkaitan operasi pelimpah dengan pola operasi waduk Bendungan Delingan,
Kabupaten Karanganyar. Analisis dilakukan dengan data hujan GPM terkoreksi untuk menghasilkan
debit inflow metode NRECA untuk simulasi waduk. Evaluasi menunjukkan bahwa tinggi jagaan pada
Q1000 dan QPMF tidak memenuhi syarat tinggi jagaan minimum, sehingga diperlukan penurunan elevasi
muka air waduk agar tinggi jagaan minimum terpenuhi. Analisis penelusuran banjir menunjukkan
muka air waduk perlu diturunkan hingga elevasi +204,36 m pada Q1000 dan +202,04 m pada QPMF pada
musim hujan. Evaluasi terhadap penurunan muka air waduk ini menunjukkan penurunan persentase
layanan irigasi sebesar 6,2%, namun tinggi jagaan bertambah 37 cm dan reduksi debit bertambah
28,6% serta reduksi volume banjir bertambah 21,5%. Untuk meminimalkan kerugian layanan, operasi
pintu pelimpah dapat dilakukan secara insidental dengan mengacu pada peramalan hujan. Elevasi
muka air diturunkan menjadi +204,36 m apabila diperkirakan terjadi hujan sebesar 219,4 mm dan
menjadi +202,04 m saat terjadi hujan sebesar 530,9 mm. Operasi pintu pelimpah dapat dikaji lebih
detail menggunakan data yang lebih lengkap dan perangkat lunak yang dapat memodelkan pembukaan
pintu secara bertahap.