dc.description.abstract |
Kesetaraan gender di Afghanistan merupakan salah satu tujuan yang
diperjuangkan pasukan Amerika Serikat (AS) sejak kedatangannya pada tahun
2001. Meskipun demikian, setelah kemenangan Taliban atas pemerintahan
Afghanistan dan mundurnya pasukan AS dari wilayah tersebut pada tahun 2021,
berbagai pembatasan terhadap perempuan Afghanistan kembali diterapkan. Salah
satunya adalah pembatasan hak bekerja bagi perempuan Afghanistan. Penelitian
ini berangkat dari pertanyaan, “Mengapa penarikan pasukan AS berpengaruh
terhadap pembatasan hak bekerja perempuan Afghanistan pada periode
2021 hingga 2022?”. Pertanyaan penelitian ini berhasil dijawab dengan melihat
ideologi jihadis dan doktrin wahabi yang diterapkan secara radikal dan konservatif
oleh Taliban. Berdasarkan perspektif radikal dan konservatif tersebut, hak asasi
manusia, termasuk kesetaraan gender yang berusaha diperjuangkan pasukan AS
dilihat sebagai hal yang ilegal dan merupakan sebuah dosa karena memberikan
ruang bagi kedaulatan manusia di samping kedaulatan Tuhan. Pandangan ini juga
didukung oleh nilai-nilai norma tradisional etnis Pashtun (Pashtunwali) sejak
sebelum kekuasaan Taliban, yang menentang adanya modernisasi maupun
intervensi asing. Dalam kehidupan etnis Pashtun yang dilandasi oleh Pashtunwali,
gagasan mengenai hak individu, termasuk hak perempuan memang tidak ada. Hal
ini menyebabkan semakin sulitnya penerapan hak perempuan di Afghanistan,
termasuk hak bekerja. Penerapan hak bekerja perempuan Afghanistan yang
berusaha diterapkan AS dilihat tidak sejalan dengan nilai-nilai Afghanistan dan
apa yang dipercaya benar oleh Taliban. Oleh karenanya, harus segera
dikembalikan ke jalan yang “benar” dalam rangka menegakkan kemurnian Islam.
Penjelasan ini dibahas menggunakan teori feminisme liberal yang berpendapat
bahwa segala bentuk diskriminasi, diskriminasi gender merupakan tindakan yang
melawan moral manusia, dan perspektif konservatif yang ditanamkan dalam
masyarakat secara turun-temurun merupakan faktor kuat yang menyebabkan
diskriminasi tersebut. |
en_US |