Abstract:
Penelitian ini membahas bahasa yang dapat digunakan sebagai instrumen
diplomasi. Prancis merupakan negara yang bahasanya telah dikenal dunia sejak lama.
Digunakan lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia, bahasa Prancis menjadi salah
satu bahasa dengan peminat terbanyak di seluruh dunia. Namun, walaupun dengan
ketenarannya di dunia, bahasa Prancis kalah saing pamornya di Indonesia dengan
bahasa Korea yang hanya dipakai oleh sekitar 80 juta orang di seluruh dunia.. Hal ini
dibuktikan dengan lebih banyaknya peminat program studi bahasa Korea di
universitas-universitas Indonesia. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti
merumuskan pertanyaan penelitian “Bagaimana diplomasi melalui bahasa oleh Korea
Selatan terhadap Indonesia dapat dinilai lebih berhasil dibandingkan Prancis?”. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan diplomasi budaya, diplomasi
bahasa, multistakeholder diplomacy, dan lima level bahasa dalam soft power.
Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus komparatif dimana peneliti
membandingan dua subjek atau lebih berdasarkan variabel independen. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan jika diplomasi bahasa Korea
Selatan memang lebih berhasil dibandingkan Prancis karena karena data menunjukkan
jika individu yang mempelajari bahasa Korea untuk mempelajari budaya Korea Selatan
lebih banyak jika diukur berdasarkan lima level bahasa dalam soft power.