dc.description.abstract |
Meskipun sanksi yang diberikan oleh Uni Eropa kepada Rusia di tahun 2022-2023
bertujuan untuk menghentikan invasi yang terjadi pada Ukraina, ekonomi Rusia
tidak mengalami keruntuhan. Ternyata, dampak sanksi yang diberikan oleh Uni
Eropa berhasil ditangani oleh Rusia. Penelitian ini menjawab pertanyaan
penelitian mengenai “Apa upaya Rusia untuk menangani dampak sanksi ekonomi
yang diberikan oleh Uni Eropa pada tahun 2022-2023?”. Dengan menggunakan
Teori Realisme serta konsep kepentingan nasional, sanksi ekonomi, sanksi
individu, isolasi ekonomi dan ketahanan ekonomi, penelitian ini berhasil
memperoleh 7 temuan. Pertama, Rusia menurunkan kuantitas produk impor ke
dalam negaranya dan meningkatkan produksi dalam negeri. Kedua, Rusia
mengalihkan rute perdagangannya untuk menangani dampak sanksi larangan
akses terhadap pelayaran komersial dan operator darat. Ketiga, untuk menangani
dampak sanksi larangan perdagangan energi dari Uni Eropa, Rusia meningkatkan
harga produk energinya dan memanfaatkan ketergantungan negara lain. Keempat,
Rusia menangani dampak sanksi larangan penggunaan SWIFT dengan beralih
kepada CIPS dari Cina. Kelima, Rusia meningkatkan perdagangan dengan Cina
untuk mengatasi hilangnya volume perdagangan dengan Uni Eropa. Keenam,
Rusia melegalkan impor paralel untuk mengatasi kelangkaan barang. Dan
terakhir, para pemangku kepentingan di Rusia akan selalu mendukung keputusan
Putin. Hal ini disebabkan oleh kekuatan putin yang dapat mengambil seluruh
kekuasaan dan kekayaan pemangku kepentingan yang menentang Putin.
Penelitian ini berargumen bahwa Rusia telah melakukan serangkaian upaya yang
dapat mencegah keruntuhan ekonomi negaranya dari sanksi yang diberikan oleh
Uni Eropa. |
en_US |