dc.description.abstract |
Dalam upaya memperbaiki citra negaranya, pemerintah Korea Selatan
memanfaatkan kedua diplomasi publiknya yaitu Korean Wave (hallyu) dan juga
makanan Korea (hansik) dalam bentuk kampanye Global Hansik. Namun, di
Amerika Serikat pada tahun 2009-2011, baik Korean Wave dan hansik belum
dikenal banyak orang. Hal tersebut berubah saat lagu “Gangnam Style” meledak di
Amerika Serikat pada tahun 2012, dan popularitas dari Korean Wave telah
membantu mempromosikan makanan Korea yang terlihat dari permintaan terhadap
makanan Korea pun meningkat. Melihat peristiwa tersebut, penulis ingin melihat
bagaimana pemerintah Korea Selatan memanfaatkan popularitas Korean Wave di
Amerika Serikat bagi kampanye gastrodiplomasinya, sehingga penulis
merumuskan pertanyaan penelitian, "Bagaimana upaya gastrodiplomasi yang
dilakukan oleh Korea Selatan terhadap Amerika Serikat melalui Korean Wave
pada tahun 2012-2017?". Dalam melihat upaya-upaya tersebut, penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif, pengumpulan data melalui studi pustaka,
serta teori Diplomasi Multi Jalur dan juga strategi gastrodiplomasi oleh Juyan
Zhang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Korea Selatan bersama dengan
beberapa bisnis swasta dan juga media berusaha untuk mengintegrasikan aspek
Korean Wave dalam upaya penyebaran makanan dan penelitian ini melihat bahwa
kegemaran terhadap Korean Wave seperti K-Pop atau K-Drama pun terbukti
memiliki dampak positif dalam meningkatkan rasa penasaran masyarakat Amerika
Serikat terhadap budaya Korea Selatan yang lain, termasuk hansik. |
en_US |