Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskirpsikan bagaimana penerapan prinsip-prinsip Open Governance pada sistem layanan digital SADAYANA Kota Bandung. Prinsip-prinsip tersebut tertuang dalam paradigma Open Governance yang hadir sebagai pandangan baru tentang tata kelola baru perkotaan dengan inovasi kolaborasi baru melalui teknologi platform. Paradigma ini dapat diterapkan di Indonesia karena mendukung SPBE dan smart city. Sebagai salah satu pelopor smart city, Pemerintah Kota Bandung mencoba mewujudkan smart city dengan menginisiasi layanan digital yang disebut SADAYANA untuk memberikan kemudahan layanan online bagi masyarakat melalui sebuah aplikasi. Namun dalam pelaksanaan SADAYANA, terdapat beberapa indikasi masalah Open Governance yang ditemukan yaitu Pertama, kegagalan connected intelligence karena tidak seluruh fitur dalam SADAYANA dapat diakses, hal ini tidak berjalannya akses layanan digital yang cepat. Kedua, kegagalan digital altruism karena informasi yang disediakan SADAYANA masih terbatas, hal ini belum terciptanya keterlibatan masyarakat dalam menyajikan informasi. Terakhir, kegagalan radical openness karena kurangnya sosialisasi SADAYANA, hal ini berarti SADAYANA belum dapat menjangkau seluruh masyarakat. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Open Governance yang memiliki 5 prinsip, antara lain: radical openness, citizen centricity, digital altruism, connected intelligence, dan crowdsourced deliberation. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif non eksperimental dengan strategi penelitian survei, dan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 81 responden yang merupakan pengguna aktif fitur Citizen Journalism SADAYANA. Penelitian ini menggunakan analisis data central tendency dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ke 5 prinsip Open Governance sudah diterapkan dengan baik dalam sistem layanan digital SADAYANA Kota Bandung. Namun berdasarkan hasil temuan ditemukan bahwa SADAYANA belum sepenuhnya memfasilitasi interaksi antar masyarakat, maka saran yang diberikan dari penelitian ini yaitu melakukan pengembangan fitur chat baik personal chat maupun group chat dan fitur video yang dapat digunakan oleh antar masyarakat untuk berinteraksi dan berbagi informasi baik melalui chat maupun audio visual.