Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk memahami legitimasi politik dan tekanan internasional yang menjadi pertimbangan kebijakan luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Adapun penelitian ini memaparkan legitimasi politik domestik Jokowi dalam menghadapi tekanan internasional oleh MSG terutama Vanuatu. Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran Realisme Neo-Klasik oleh Gideon Rose dan konsep legitimasi politik dan tekanan internasional oleh Kai He serta menggunakan metode penelitian kualitatif yang berkontribusi menjawab pertanyaan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi internal konflik Papua pada legitimasi politik tinggi dengan berkembangnya pembangunan di Papua dan membangun hubungan kerjasama dalam menanggapi tekanan internasional dari negara-negara di MSG untuk menunjukkan posisi Indonesia di kawasan Pasifik Selatan dan mencegah dukungan gerakan separatis meluas. Pada dimensi eksternal melalui tekanan internasional termasuk rendah oleh Vanuatu yang menjadi pendukung pihak pro kemerdekaan Papua bersama ULMWP yang mencari dukungan internasional untuk menekan Indonesia mengeluarkan referendum sehingga perlu dilakukan internal balancing.