dc.description.abstract |
Untuk menangani isu-isu global kontemporer seperti isu kelaparan, negara sebagai
aktor dalam hubungan internasional tidak bisa bekerja sendiri. Hal ini dapat dilihat
dalam kasus pengungsi Rohingya di Bangladesh sejak tahun 2017. Dengan sangat
banyaknya jumlah pengungsi yang masuk ke Bangladesh, pemerintah Bangladesh
kewalahan untuk menangani isu kelaparan pengungsi. Pemerintah Bangladesh
membutuhkan aktor yang bisa secara cepat merespon terhadap isu kelaparan
pengungsi. Di sini, WFP dapat berupaya membantu negara Bangladesh untuk
menangani isu kelaparan secara spesifik dalam jangka pendek dan juga jangka
panjang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan
penelitian “Bagaimana upaya World Food Programme (WFP) dalam menangani isu
kelaparan pengungsi Rohingya di Bangladesh pada tahun 2017-2021?” Penelitian
ini menggunakan konsep fungsi organisasi internasional oleh Clive Archer untuk
menganalisis aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh WFP di Bangladesh.
Aktivitas-aktivitas WFP dapat dilihat sebagai bentuk dari pelaksanaan fungsi
operasi, fungsi norma, dan fungsi informasi organisasi internasional dalam
melakukan upaya penanganan isu kelaparan pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Penelitian menyimpulkan bahwa WFP telah menunjukkan upayanya untuk
menangani isu kelaparan pengungsi dengan aktivitas-aktivitas seperti program
General Food Assistance, pemberian e-voucher, bantuan nutrisi, School Feeding
Programme, Disaster Risk Reduction dan bantuan yang tetap dijalankan di tengah
pandemi COVID-19. |
en_US |