Abstract:
Ketergantungan ekonomi Arab Saudi terhadap minyak dan gas terhitung sangat
tinggi, dimana minyak berkontribusi sebesar 80% dari pemasukan ekspor mereka dan
mempengaruhi produk domestik bruto mereka sekitar 40%. Cadangan minyak Arab
Saudi yang semakin menipis membuat mereka harus segera melakukan diversifikasi
ekonomi. Pada tahun 2016, Arab Saudi meluncurkan visi ambisius mereka bernama
Vision 2030, yang salah satu tujuannya adalah diversifikasi ekonomi. Negara tersebut
ingin mengalihkan perekonomian mereka kearah yang berkelanjutan, salah satunya
adalah industri hiburan dan pariwisata. Namun, pelanggaran-pelanggaran HAM
dimasa lalu seperti pembunuhan jurnalis Jamal Khassogi dan keterlibatan Arab Saudi
di perang Yaman membuat negara-negara pemilik modal enggan untuk berinvestasi di
Arab Saudi. Sebagai implementasi dari tujuan negara tersebut, Arab Saudi gencar
melakukan diplomasi dalam segala bidang, salah satunya adalah diplomasi olahraga.
Pada Oktober 2021, Public Investment Fund (PIF) yang merupakan badan dana
kekayaan negara milik Arab Saudi mengakuisisi 80 persen saham dari tim sepak bola
asal Inggris, Newcastle United. Newcastle United merupakan salah satu aset penting
bagi Arab Saudi untuk memperbaiki citra mereka untuk dapat menarik investasi ke
negaranya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa akuisisi tersebut
merupakan salah satu implementasi diplomasi olahraga Arab Saudi untuk mencapai
Vision 2030. Untuk membantu proses analisis, penelitian ini menggunakan lima
kerangka pemikiran yaitu soft power, diplomasi publik, diplomasi olahraga, nation
branding, dan sportswashing.