Abstract:
Tanah lacustrine merupakan jenis tanah yang terbentuk dari hasil deposit sedimen dan mengandung material organik. Tanah lacustrine berciri-ciri memiliki plastic limit, liquid limit, kadar air, angka pori, dan koefisien kompresibilitas yang tinggi. Sehingga, hal tersebut menimbulkan permasalahan primary consolidation pada saat masa layan bangunan. Gedebage yang terletak di Cekungan Bandung merupakan kawasan yang terkenal dengan kedalaman tanah lacustrine-nya. Banyak bangunan di kawasan ini mengalami kerusakan akibat dari secondary settlement, salah satunya adalah proyek Stadion di Gedebage. Perbaikan tanah sudah dilakukan dengan menggunakan metode PVD di saat pematangan lahan. Hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan mengenai keefektifan penggunaan PVD dalam mengatasi permasalahan settlement di tanah lacustrine. Hasil penelitian dari 2 lokasi proyek yang berada di tanah lacustrine menunjukan bahwa PVD efektif mempercepat waktu konsolidasi, namun tidak berpengaruh terhadap fenomena creep. Penelitian dilanjutkan dengan melakukan back-analysis menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga untuk mengevaluasi hasil perbaikan tanah dalam mengatasi permasalahan secondary settlement di tanah lacustrine.