Abstract:
Teknologi memiliki peran yang penting dalam peradaban manusia.
Teknologi 5G memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup
manusia. Adanya Persaingan antara Amerika Serikat dan Cina membuat 5G
menjadi sebuah isu yang dipermasalahkan. Terutama karena Amerika Serikat
merasakan bahwa teknologi 5G Cina adalah sebuah potensi ancaman. Amerika
Serikat juga memutuskan untuk mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membatasi
penyebaran teknologi 5G Cina secara global. Berdasarkan isu tersebut penulis
merumuskan pertanyaan penelitian berupa “Bagaimana teknologi 5G Cina dapat
menjadi ancaman bagi Amerika Serikat?” Penulis kemudian akan menggunakan
konsep threat perception dan cybersecurity threat untuk membantu menjawab
pertanyaan penelitian. Berdasarkan penelitian, penulis melihat bahwa ada 4 elemen
skenario yang membuat teknologi 5G Cina dipersepsi sebagai potensi ancaman bagi
Amerika Serikat. Elemen pertama adalah aktor ancaman, merupakan elemen
ancaman yang dikaitkan bagaimana perusahaan teknologi berpusat di Cina yang
menyediakan layanan 5G dapat dipersepsikan dapat menjadi proxy untuk
menjalankan kepentingan negara dalam bidang intelijen siber dan teknologi. Kedua,
elemen ancaman dimana teknologi 5G dapat meningkatkan kapabilitas spionase
Cina dan dipersepsikan menciptakan metode baru untuk melakukan spionase.
Elemen ketiga adalah Infrastruktur dan IoT yang diperdaya oleh 5G berpotensi
menjadi ancaman bagi negara. Elemen terakhir adalah rantai pasokan 5G yang
cenderung dapat di permainkan, dimana pada saat teknologi 5G masih dalam tahap
manufaktur, komponen dari teknologi tersebut dapat ditanam sebuah alat atau
program yang dapat mengancam keamanan siber negara.