Abstract:
ASEAN-China Free Trade Area merupakan suatu integrasi ekonomi yang melibatkan negara - negara ASEAN serta negara single power yaitu Tiongkok, fokus yang akan peneliti ambil akan berada dalam ekspor terhadap sektor agrikultur kedua negara. Mengapa ekspor sektor agrikultur penting karena sektor ini tidak hanya berdampak terhadap ekspor, tetapi juga berdampak terhadap sektor - sektor lainnya karena kedua negara
terbilang merupakan negara yang agraris. Terutama dalam penurunan tarif, karena dengan adanya penurunan tarif kedua negara akan mendapatkan keuntungan yang besar terutama dalam nilai ekspor kedua negara serta produk - produk unggulan agrikulturnya. Penelitian ini pun akan menggunakan teori Interregionalism oleh
Hänggi, Comparative Advantage oleh David Ricardo, Food Security oleh John S. I. Ingram dan Economic Integration oleh Bela Balassa. Lalu bagi Indonesia sendiri ACFTA merupakan suatu peluang sekaligus tantangan. Karena ACFTA tidak hanya memberikan dampak positif, perjanjian ini juga akan memiliki efek langsung terhadap perekonomian dunia. Terutama kepada aspek - aspek yang berkaitan terhadap ekonomi seperti ekspor dan juga impor dalam suatu sektor - sektor tertentu. Seperti sektor agrikultur. Dapat diketahui sektor agrikultur bagi negara Indonesia dan Tiongkok merupakan salah satu sektor terbesar terutama dalam total ekspor. Karena hal tersebut skripsi ini akan mencoba untuk menjelaskan dampak dari ACFTA terhadap sektor agrikultur dalam kedua negara.