dc.description.abstract |
Pada awal tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus corona (COVID-19) sebagai wabah yang menjadi perhatian khusus di bidang kesehatan dalam skala internasional. WHO memberikan solusi yang mengacu pada transisi yang tak terelakkan dari norma lama ke norma baru dan dengan pendekatan berkelanjutan berupa bekerja dari rumah tanpa dibatasi oleh jarak, waktu, dan lingkungan. Fenomena ini memungkinkan pekerja untuk bekerja bahkan dari rumah, atau bisa disebut Work from Home (WFH). Transisi normatif ini menyebabkan stres, kecemasan, burnout, dan depresi, yang merupakan reaksi normal terhadap pandemi dan dapat mempengaruhi produktivitas dan Quality of Work Life (QWL) seseorang. Dalam penelitian ini, sektor yang menjadi fokus penelitian adalah sektor pendidikan dari perspektif non-mahasiswa di tingkat Universitas. Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui stres kerja, QWL, dan produktivitas dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang sudah ada dan telah melalui uji validitas. Penelitian ini akan membuat prototipe program untuk mendigitalkan alat ukur yang ada sehingga dapat secara praktis dan cepat menampilkan hasil secara langsung sebagai output program. Penelitian ini menemukan bahwa responden produktif lebih baik selama kebiasaan baru (new normal), dan kualitas pekerjaannya bisa dikatakan baik. Namun, mereka cukup kelelahan dengan standar baru yang fleksibel dan berubah mengikuti perkembangan kondisi saat ini. |
en_US |