Abstract:
Beton pracetak merupakan salah satu bentuk invoasi dari perkemabangan teknologi di Industri konstruksi
yang kini sering dipakai karena dinilai dapat membuat pelaksanaan konstruksi menjadi lebih cepat dan
efisien. Beton pracetak sendiri memerlukan proses pabrikasi yang harus dilakukan dengan tepat agar tidak
terjadi ketidakefisienan pada proses produksi. Ketidakefesianan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang
tidak menambah nilai pada saat proses produksi yang disebut sebagai Non Value Added yang berujung
pada terjadinya pemborosan/ waste pada proses produksi, terutama pada pekerjaan persiapan cetakan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir waste dan pemborosan yang ada, serta
meningkatkan nilai pekerjaan tersebut adalah dengan menggunakan salah satu metode dari lean
construction yaitu Value Sream Mapping yang dikombinasikan dengan metode Linear Scheduling Method
untuk mengidentifikasi waste yang timbul serta memberikan solusi perbaikan yang tepat. Waste/
pemborosan yang terindentifikasi adalah seperti menunggu teman dan arahan, istirahat berlebih diluar jam
istirahat, transportasi material dan alur pekerjaan yang kurang efesien. Penerapan Value Stream Mapping
yang dikombinasikan dengan Metode Linear Scheduling Method dapat mengindetifikasikan pemborosan
/waste yang terjadi sehingga dapat merekomendasikan perbaikan yang dapat dilakukan dengan potensi
penurunan waste pada pekerjaan persiapan cetakan sebesar 46%.