Abstract:
Bidang konstruksi merupakan bidang yang dinamis dan mengandung risiko yang cukup tinggi terhadap terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan cedera hingga kematian. Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dapat disebabkan oleh berbagai hal dalam aspek lingkungan, manusia, maupun material dan peralatan yang digunakan. Untuk mendorong terpenuhinya keselamatan dalam pelaksaan proyek konstruksi, khususnya pada bangunan gedung, penelitian ini melakukan analisis terhadap 10 faktor kecelakaan kerja pada proyek bangunan gedung dan menyusunnya dalam hirarki prioritas dari faktor kecelakaan dengan prioritas paling tinggi ke paling rendah. Hasil prioritas tersebut secara berurutan adalah berikut: Kondisi lingkungan kerja tidak aman dengan faktor manusia; Tekanan akibat keterlambatan, kelelahan, kurangnya konsentrasi, dan stres; Kurangnya koordinasi atau komunikasi, ketidakjelasan tugas dan tanggung jawab; Kurangnya pengalaman dan pengetahuan tenaga kerja terhadap keselamatan kerja; Tindakan atau perilaku tidak aman; Kualitas dari peralatan yang digunakan kurang baik; Rambu-rambu keselataman tidak lengkap atau tidak tersedia; Penempatan posisi material dan peralatan yang tidak sesuai; Kondisi lingkungan kerja berbahaya dengan faktor alam; Alat pelindung diri (APD) tidak tersedia atau buruk kualitasnya. Diketahui juga bahwa faktor-faktor kecelakaan kerja yang memiliki frekuensi kejadian lebih tinggi cenderung memiliki dampak yang lebih besar. Sebaliknya, faktor-faktor kecelakaan kerja dengan frekuensi kejadian lebih rendah cenderung memiliki dampak yang lebih kecil.