Abstract:
Dalam dunia bisnis termasuk dalam proyek, para kontraktor mempunyai banyak cara untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi dikarenakan persaingan bebas di Indonesia, maka muncul aspek-aspek yang menekan keuntungan kontraktor, salah satunya adalah dalam pengaturan aliran uang kas. Perusahaan jasa konstruksi sering kali mengalami penombokan karena kurangnya pemahaman tentang manajemen keuangan proyek. Banyak kontraktor meremehkan akan pentingnya manajemen keuangan. Jika para kontraktor dapat mengatur aliran uang kas, maka kontraktor dapat menghasilkan keuntungan yang maksimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cash flow digunakan sebagai alat perencanaan proyek dan pengendalian uang kas untuk mempertahankan keuntungan kontraktor. Penelitian dilakukan pada Proyek Perumahan Summarecon Bogor Cluster The Mahogany Residence, Bogor. Hal yang akan dianalisiskan adalah penjadwalan proyek dengan menguraikan kegiatan dalam pembangunan rumah, menentukan pembagian pekerjaan unit, merencanakan pekerjaan proyek dengan metode PDM dengan bantuan Microsoft Project, dan akhirnya membuat analisis cash flow dengan macam variasi sistem pembayaran untuk mencari sistem pembayaran yang memberikan keuntungan maksimum kepada kontraktor. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sistem pembayaran yang memberikan keuntungan maksimum jika kontraktor tidak mengajukan uang muka adalah menggunakan variasi sistem pembayaran termin progres 10% dengan nilai overdraft Rp. 1.471.208.992.07 (keuntungan 9,39%). Jika kontraktor mengajukan uang muka sebesar 20% , maka varasi sistem pembayaran yang paling menguntungkan adalah sistem pembayaran bulanan dengan nilai overdraft Rp. 1.567.401.925,12 (keuntungan 9,998%)