Abstract:
Berdirinya suatu bangunan melewati beberapa tahap, dari mulai tahap perencanaan
hingga pelaksanaan. Dari kedua tahap tersebut terdapat beberapa proses hingga
akhirnya bangunan berdiri. Pada tahap perencanaan sendiri dibagi menjadi 2 bagian
besar yaitu struktural dan arsitektural, dimana pada bagian strukturan terdapat
struktur bawah dan struktur atas. Salah satu contoh pekerjaan pada bagian struktur
bawah adalah fondasi. Fondasi merupakan elemen penting dalam suatu bangunan
karena berfungsi mengikat struktur atas dan menyalurkan beban ke tanah. Fondasi
yang digunakan sering digunakan salah satunya adalah fondasi tiang pancang.
Terdapat beberapa alternatif alat yang dapat digunakan pada pekerjaan
pemancangan, oleh karena itu perlu dilakukan perbandingan pada alat untuk dapat
mengidentifikasi waktu kerja dan biaya alat untuk pekerjaan pemancangan.
Perbandingan yang dilakukan adalah alat hydraulic static pile driver dan diesel
hammer. Dari hasil perbandingan yang telah dilakukan didapatkan bahwa kapasitas
produksi dari masing-masing alat adalah sebesar 1,154 M/menit untuk mobilisasi
alat pertitik, 0.,509 M/Menit untuk waktu pemancangan menggunakan 4cylinder
piling pressure, dan 0,348 M/Menit untuk waktu pemancangan menggunakan
2cylinder piling pressure, dan untuk alat diesel hammer didapatkan kapasitas
produksi waktu pemancangan sebesar 0,2295 M/menit, sehingga didapatkan waktu
total pengerjaan dari kedua alat selama 98,964 jam untuk alat hydraulic static pile
driver dan 148,686 jam untuk alat diesel hammer. Sedangkan biaya yang
dikeluarkan untuk kedua alat masing-masing adalah Rp. 182.557.081 untuk alat
hydraulic static pile driver dan Rp. 125.021.141 untuk alat diesel hammer. Terdapat
selisih waktu kerja dan biaya yang signifikan dari kedua alat dimana alat hydraulic
static pile driver memiliki waktu pengerjaan lebih cepat 33,44% dari alat diesel
hammer, namun estimasi biaya alat diesel hammer lebih murah 31,15% dari alat
hydraulic static pile driver.
