dc.description.abstract |
COVID-19 adalah kelompok jenis virus baru yang disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang menyerang sistem pernafasan
dan mulai menyebar pada akhir tahun 2019 hingga saat ini. Berdasarkan data dari Satuan
Tugas Penanganan COVID-19 Indonesia pada 9 Januari tahun 2022, terdapat sebanyak
4.266.195 orang yang terjangkit COVID-19. Tidak sedikit masyarakat yang mengalami
kesembuhan atau disebut dengan penyintas COVID-19. Masalahnya para penyintas
COVID-19 berpotensi untuk mengalami gejala sisa lanjutan atau sindrom pasca COVID-
19. Selain itu, beberapa dari mereka juga ada yang mengalami kecemasan akan kondisi
kesehatannya. Namun, banyak dari para penyintas COVID-19 tersebut tidak melakukan
penanganan, baik terhadap gejala lanjutan maupun rasa cemas yang dialami. Hal ini
disebabkan karena kurangnya informasi/edukasi mengenai kesehatan pasca COVID-19.
Oleh karena itu, diperlukan perancangan aplikasi yang dapat membantu para penyintas
COVID-19 dalam mengatasi kondisi kesehatan mereka, khususnya pasca COVID-19.
Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi kebutuhan pengguna dengan metode
wawancara dan terdapat sebanyak 5 kelompok kebutuhan utama yang teridentifikasi.
Rancangan aplikasi menerapkan konsep co-creation, yaitu pengguna ikut terlibat secara
aktif dalam perancangan aplikasi melalui design workshop. Setiap pendapat, ide, dan
saran yang dikemukakan oleh masing-masing pengguna diterima dan diterapkan,
sehingga menghasilkan sebuah konsep aplikasi. Konsep aplikasi yang dihasilkan tersebut
memiliki 9 bagian, yaitu halaman login, halaman pengaktifan notifikasi, halaman
pengenalan konten aplikasi, halaman utama, halaman komunitas, halaman informasi untuk
pengobatan, halaman informasi kontak bidang kesehatan, halaman profil, dan halaman
notifikasi. Konsep aplikasi tersebut kemudian dibuat hingga menjadi high-fidelity interface
prototype. Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi prototipe dengan usability testing
sebanyak 2 kali, yaitu pada rancangan awal dan rancangan perbaikan.
Hasil evaluasi usability testing pada perancangan awal untuk kriteria
effectiveness memiliki rata-rata sebesar 86% dan untuk kriteria efficiency sebesar 79%,
sedangkan untuk kriteria lainnya menggunakan SUS dan didapatkan nilai 83,4. Secara
keseluruhan, hasil evaluasi tergolong baik namun terdapat nilai pada beberapa tugas yang
masih di bawah batas penerimaan untuk kriteria effectiveness dan efficiency. Maka dari itu
perlu dilakukan perbaikan dan evaluasi ulang. Hasil evaluasi ulang untuk kriteria
effectiveness adalah 96% dan untuk kriteria efficiency adalah 100%, sedangkan nilai SUS
yang didapatkan adalah 87,5. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai
usability dengan dilakukannya perbaikan. |
en_US |