dc.description.abstract |
Dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik, menjadikan Indonesia sebagai daerah rawan gempa bumi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir akibat dari bencana gempa bumi adalah dengan menggunakan respons spektra sebagai beban dinamik akibat gempa bumi dalam perencanaan bangunan. Respons spektra merupakan percepatan maksimum sistem kebebasan derajat tunggal pada berbagai periode. Tanah merupakan media perambat gelombang gempa ke permukaan, sehingga kondisi tanah dapat mempengaruhi dampak yang ditimbulkan. Analisis dilakukan pada suatu area tertentu, sehingga analisis ini disebut Site-Specific Response Analysis SSRA). Lokasi studi penelitian ini adalah Kota Bandung dengan kondisi tanah lunak yang dalam. Besar response spektra dianalisis menggunakan metode One-Dimensional Ground Response Analysis dengan pendekatan non-linear. Site-Spec(fic Response Analysis dimodelkan menggunakan NERA (Nonlinear Earthquake site Response Analysis). Profil tanah, kecepatan gelombang geser, massa jenis tanah, ground motion, dan rasio damping tanah dimodelkan kemudian dihitung. Hasil respons spektra yang diperoleh dari NERA adalah pada elevasi +0,00 adala'h 0,69g (bedrock 80 m), 0, 72g (bedrock lOOm), 0,80g (bedrock 120m), dan 0,84g (bedrock 150m), respon spektra pacla elevasi -4,00m adalah 0,66g (bedrock 80 m), 0,70g (bedrock 100m), 0,79g (bedrock 120m), dan 0,81g (bedrock 150 m). |
en_US |