Abstract:
Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok terbanyak di ASEAN.
Konsumsi rokok yang tinggi menimbulkan sampah puntung rokok yang banyak pula. Di
Indonesia, puntung rokok hanya dijadikan residu di TPA dan pemerintah Indonesia belum
mempunyai peraturan mengenai daur ulang sampah puntung rokok, sehingga Indonesia
tidak mempunyai pengolahan sampah puntung rokok. PT Guna Olah Limbah merupakan
perusahaan berbasis teknologi yang bergerak dalam bidang sampah yang membutuhkan
suatu inovasi untuk menambah nilai dari puntung rokok. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk merancang sistem daur ulang sampah puntung rokok yang dapat
membantu PT Guna Olah Limbah dalam mengolah sampah puntung rokok.
Metode design thinking digunakan untuk menjawab kebutuhan dari PT Guna Olah
Limbah untuk mengolah sampah puntung rokok sehingga dapat menambah nilai dari
puntung rokok dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Terdapat 5 tahap yang dilakukan
berdasarkan metode design thinking, yaitu berempati (empathize), menyatakan masalah
(define), ideasi solusi (ideate), pembuatan protipe (prototype), dan pengujian (test). Tahap
empathize dilakukan dengan menggunakan stakeholder map, explorative interview,
empathy map, jobs to be done, dan persona. Tahap define dilakukan dengan
menggunakan point of view dan “how might we” question. Tahap ideate menggunakan
kegiatan brainstorming, 2x2-matrix, dan dot voting. Tahap prototype dilakukan dengan
menggunakan low-fidelity prototype dan high-fidelity prototype. Tahap terakhir, yaitu test
menggunakan feedback capture grid.
Hasil dari penelitian ini berupa sistem daur ulang sampah puntung rokok yang
memproduksi kerajinan gerabah sebagai inovasi dari daur ulang sampah puntung rokok.
Terdapat layout, estimasi waktu proses, dan kapasitas proses untuk masing-masing
produk. Produk kerajinan gerabah yang dimaksud adalah asbak, pot, dan tatakan gelas
dengan bentuk yang akan disesuaikan dengan permintaan konsumen. Produk kerajinan
gerabah akan didistribusikan kepada UMKM di Kota Bandung untuk komersialisasi.