Abstract:
Karateristik tanah yang unik mengakibatkan diperlukannya pengujian-pengujian sebelum dilaksanakannya pembangunan. Pengujian yang umumnya dilakukan diantaranya pengujian index properties serta batas-batas Atterberg. Pada penelitian ini, Uji batas-batas Atterberg dilakukan menggunakan metode fallcone penetrometer untuk memperoleh nilai batas cair dan batas plastis serta uji hidrometer dan saringan untuk memperoleh persentase lempung dan lanau dari sampel tanah. Pengujian tersebut dilakukan untuk mencari korelasi antara batas cair dan batas plastis terhadap persentase lempung. Penelitian dilakukan menggunakan 4 variasi sampel tanah yang diuji secara mandiri di laboratorium dan 158 data sekunder yang diperoleh dari jurnal, skripsi dan penelitian terdahulu yang berlokasi di pulau Jawa. Bedasarkan data hasil pengujian serta data sekunder, persentase lempung berkisar antara 11%-99.2%, batas cair berkisar antara 33.4%-133.2%, dan batas plastis berkisar antara 15.47%-59.94%. Hasil evaluasi terhadap hubungan antara clay content terhadap batas cair dan batas plastis menunjukkan relasi yang cenderung linear naik. Hasil ini seragam dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan sampel tanah Iowa dan Illinois dimana semakin meningkat persentase lempung maka batas cair dan batas plastis akan meningkat pula. Grafik hubungan yang linear naik disebabkan batas-batas Atterberg sangat bergantung pada persentase dan mineral lempung yang terkandung di dalamnya, selain itu batas-batas Atterberg juga dapat dipengaruhi faktor eksternal seperti suhu dan pH.