dc.description.abstract |
Penggunaan teknologi virtual reality (VR) erat kaitannya dengan
cybersickness (CS) yaitu rasa mabuk atau pusing yang timbul akibat perbedaan
persepsi dari apa yang dirasakan dan dilihat. Eksperimen dilakukan untuk
melihat hubungan CS kepribadian dan kesehatan mata. Hasil studi literatur
menunjukan kepribadian dan kesehatan mata dapat mempengaruhi persepsi
seseorang sehingga dapat mempengaruhi tingkat CS yang dirasakannya. Tujuan
penelitian adakah untuk mengidentifikasi hubungan kepribadian dan kesehatan
mata terhadap CS juga membuat rekomendasi untuk menguranginya dalam
bidang gaming.
Penelitian dilakukan dengan membuat desain eksperimen between
subject dengan variabel kepribadian introvert dan extrovert, serta kesehatan
mata normal atau tidak. Penelitian awal membuat rancangan eksperimen yang
dilanjutkan dengan pilot study untuk menentukan jumlah sampel minimum
penelitian serta perbaikan pada eksperimen. Selanjutnya dilakukan pengumpulan
data partisipan berupa kepribadian, kesehatan mata, completion time dan virtual
reality score questionaire (VRSQ) score. Pengumpulan data dilakukan terhadap
36 partisipan dan kemudian diolah secara setelah mencukupi. Data diuji asumsi
klasik dan dicari hubungannya dengan two-way ANOVA. Setelah mengetahui
adanya hubungan, dilakukan Post-Hoc Test (Uji Tukey) untuk menemukan
kelompok yang paling signifikan.
Hasil pengolahan data menunjukan adanya hubungan antara
kepribadian dan kesehatan mata terhadap CS (P-Value < 0,05). Kepribadian
introvert dan kondisi mata tidak normal berpengaruh secara signifikan
terhadapnya. Dari hasil penelitian, direkomendasikan untuk dibuat pengaturan
mengurangi screenshake, membatasi waktu bermain, memilih permainan yang
tepat, dan melakukan oculomotor exercise sebelum bermain. |
en_US |