Abstract:
Perkembangan virtual reality serta penggunaannya dalam kehidupan tidak dapat
terhindarkan. Dalam bidang industri manufaktur, penggunaan teknologi virtual reality dapat
mengurangi hingga menghilangkan resiko pada saat training dan membantu mengurangi
cost dari trial and error. Walaupun begitu, masih terdapat perbedaan hasil penelitian
mengenai efek dari virtual reality terhadap aspek fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh realitas dan kesulitan task terhadap tingkat kinerja yang diukur
melalui time completion, dan task completion serta pengaruhnya terhadap , tingkat stress
dan tingkat kewaspadaan. Dilakukan studi literatur dan rancangan eksperimen awal
sebelum mengadakan pilot study. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan setelah
mengetahui kebutuhan jumlah sample yang dibutuhkan. Terdapat total 28 partisipan yang
dilibatkan dengan menggunakan between subject design. Seluruh partisipan akan
melakukan pengambilan data dasar GSR untuk mengukur keadaan konduktansi kulit pada
saat istirahat selama 5 menit, diteruskan dengan melakukan PC-PVT selama 5 menit, dan
dilanjutkan dengan latihan hingga melakukan task dengan tingkat kesulitan yang
ditentukan. Pengolahan data secara statistika deskriptif dan uji pengaruh dengan
menggunakan two-way ANOVA dilakukan pada setiap aspek yang diukur. Berdasarkan uji
yang dilakukan tidak ditemukan adanya pengaruh signiifikan (p-value > 0,05) antara faktor
realitas atau faktor kesulitan task terhadap tingkat kinerja, tingkat stress, maupun tingkat
kewaspadaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
virtual reality terhadap aspek kinerja dan fisiologis. Usulan rekomendasi penyesuaian
diberikan untuk memberikan waktu pelatihan realitas virtual, kemampuan dalam membuat
lingkungan virtual, serta tingkat keterampilan.