Perancangan fasilitas pendukung praktikum hybrid di Laboratorium IPA SMP Pandu pada masa dan pasca pandemi COVID-19

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sukapto, Paulus
dc.contributor.advisor Tjandra, Sugih Sudharma
dc.contributor.author Octavia, Michele
dc.date.accessioned 2024-02-28T04:16:11Z
dc.date.available 2024-02-28T04:16:11Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44410
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16932
dc.description 6200 - FTI en_US
dc.description.abstract Hybrid learning merupakan metode pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan pertemuan tatap muka (PTM) terbatas di Indonesia. Salah satu satuan pendidikan yang ikut melaksanakan PTM terbatas adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pandu. Ketika dilakukan praktikum hybrid di laboratorium IPA, masih terdapat kekurangan yang ditemui seperti kesulitan guru dalam mengawasi siswa di dua lokasi berbeda, fasilitas yang kurang mendukung, serta terbatasnya komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa, terutama dengan siswa daring. Maka dari itu, perlu dirancang fasilitas pendukung yang mampu menunjang praktikum hybrid di SMP Pandu. Fasilitas pendukung praktikum hybrid dirancang menggunakan metode Design Thinking yang berfokus pada kebutuhan pengguna. Adapun pengguna laboratorium IPA terdiri dari guru, siswa luring, dan siswa daring. Perancangan diawali tahap empathize yang dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada 2 guru, 4 siswa luring, dan 6 siswa daring. Dari wawancara, diperoleh 54 pernyataan pengguna yang diterjemahkan menjadi 11 jenis pernyataan kebutuhan di tahap define. Pernyataan kebutuhan dikelompokkan ke dalam 5 grup yang dibagi berdasarkan kemiripan kebutuhan. Selanjutnya dilakukan brainstorming pada tahap ideate yang menghasilkan 7 alternatif usulan. Kemudian, alternatif usulan tersebut dipilih melalui proses dot voting dan alternatif yang terpilih dijadikan high-fidelity prototype pada tahap prototype. Pada tahap prototype juga ditentukan spesifikasi fasilitas yang disarankan untuk keperluan pengujian. Untuk mengevaluasi alternatif yang diusulkan, dilakukan field testing pada tahap test melalui simulasi praktikum hybrid di laboratorium IPA SMP Pandu. Pengujian dihadiri oleh 1 guru praktikum, 11 siswa luring, dan 13 siswa daring. Evaluasi kuantitatif dilakukan menggunakan Student Engagement in Schools Questionnaire (SESQ) dan Teacher Engagement Report Form-New (TERF-N) dengan skala Likert (1 – sangat tidak setuju; 5 – sangat setuju) untuk mengukur keterlibatan siswa pada praktikum hybrid. SESQ dinilai berdasarkan 3 faktor, yaitu affective: liking for learning, affective: liking for school, dan behavior: effort & persist. Hasil penilaian SESQ terhadap ketiga faktor secara berturut-turut adalah 3,84; 4,11; dan 3,64. TERF-N juga dinilai berdasarkan 3 faktor, yaitu affective, behavioral, dan cognitive. Hasil penilaian TERF-N terhadap ketiga faktor secara berturut-turut adalah 4,39; 4,79; dan 4,12. Dikarenakan hasil kuesioner bernilai lebih dari 3, maka usulan fasilitas sudah mendukung keterlibatan siswa SMP Pandu selama praktikum hybrid. Evaluasi kualitatif dilakukan melalui wawancara terhadap guru praktikum IPA, 3 siswa luring, dan 2 siswa daring. Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa usulan fasilitas pendukung sudah memenuhi 8 dari 11 jenis kebutuhan pengguna laboratorium IPA SMP Pandu. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Perancangan fasilitas pendukung praktikum hybrid di Laboratorium IPA SMP Pandu pada masa dan pasca pandemi COVID-19 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6131801052
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430126001
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0424077103
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account